Antara Biaya, Harga, dan Nilai
Yo gaes! Kali ini kita akan coba bahas penilaian dari yang paling dasar dan paling penting, yaitu perbedaan definisi antara biaya, harga, dan nilai. Masih banyak banget gak sih kita-kita yang belum bisa bedain tiga istilah tadi? Nah, yuk kita coba lihat perbedaannya dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI).
Jadi, dari definisi di atas gamblang sudah kita tahu bahwa antara biaya, harga, dan nilai merupakan tiga hal yang berbeda. Jika teman-teman masih bingung, kita akan coba lihat pengertian ketiga definisi tadi dalam suatu objek. Kita ambil contoh sepeda motor baru keluaran pabrik. Uang yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi sepeda motor per unit nya dikenal dengan istilah “biaya” produksi motor per unit. Jika untuk membuat 1 motor menghabiskan uang Rp 9.500.000,-, maka itu lah “biaya” produksi motornya.
Lalu bagaimana dengan “harga” motor? Nah, harga motor adalah besarnya jumlah uang yang “diminta” oleh penjual tadi saat kita membeli motor. Atau bisa juga berarti besarnya jumlah uang yang kita “bayarkan” untuk motor tersebut. Agar bisa membawa pulang motor baru tadi, penjual meminta uang/menawarkan “harga” Rp 18.000.000,-. Lalu, kita bayar motor itu dengan menyerah kan uang sebanyak Rp 18.000.000,- kepada si penjual, maka itulah “harga” motor.
Kalau kita berbicara tentang nilai sepeda motor tadi, bisa sangat beragam nilainya tergantung pada waktu tertentu dan definisi tertentu dari nilai. Harga Rp18.000.000,- tadi bisa dianggap sebagai nilai dari motor tersebut jika kita merujuk pada berapa “nilai pasar” motor tersebut dengan spesifikasi yang sama pada waktu yang relatif sama.
Karena ternyata motor tersebut edisi khusus dan hanya dijual 20 unit, bagi kolektor sepeda motor bisa jadi dia rela menguras kocek sampai Rp25.000.000,- agar bisa memiliki motor tersebut. Nilai motor bagi si kolektor tadi dipengaruhi oleh kesukaannya terhadap sepeda motor tadi.
Berbeda dengan tukang ojek yang hanya ingin beli motor untuk mencari nafkah, baginya motor tersebut tidak bermanfaat karna bensinnya yang boros dan bodi motor yang besar sehingga tidak gesit menembus kemacetan. Harga Rp18.000.000,- tadi terlalu mahal bagi beliau. Kalaupun hanya ada motor tersebut, beliau hanya mau merogoh kocek Rp15.000.000,- sebab boros BBM. Nah, itulah nilai motor bagi si tukang ojek.
Secara gampangnya, biaya adalah uang yang kamu habiskan untuk menghasilkan sesuatu; harga diartikan sebagai imbalan finansial atas produk/jasa yang diberikan; sedangkan nilai merupakan opini si pembeli terkait seberapa besar arti produk/jasa tersebut bagi mereka yang diterjemahkan dalam bentuk uang.
Teman-teman, itulah bahasan singkat tentang perbedaan biaya, harga, dan nilai kali ini. Sampai jumpa di pembahasan berikutnya.